BUKITTINGGIPOS.COM
Surat keputusan (SK) dukungan dari Partai Gerindra kepada pasangan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi Erman Safar -Marfendi dan SK penunjukkan Erman Safar sebagai Ketua DPC Gerindra, dipertanyakan keabsahannya oleh Jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Bukittinggi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Bukittinggi Andri Fidal di kantor DPC Gerindra Jl. Sudirman, Sabtu (25/7) siang kepada Wartawan yang didampingi oleh Dewan Penasehat Partai Gerindra Kota Bukittinggi Syafrizal beserta Pengurus PAC dan beberapa kader di tiga kecamatan di kota Bukittinggi.
“Kenapa kami pertanyakan karena kami pengurus DPC yang di-SK- kan oleh Dewan Pimpinan Pusat tidak mengetahui terhadap SK yang telah dikeluarkan tersebut,” ujar Sekretaris DPC Partai Gerindra Bukittinggi Andri Fidal pada siang itu.
Menurut Andri, pergantian kepengurusan di Partai Gerindra itu ada AD/ARTnya, dan tidak bisa langsung seperti itu.
“Apalagi, kepengurusan yang lama tidak mengetahui pergantian tersebut. Kita lihat sepertinya ada etika dan norma yang dilanggar, yakni melanggar AD/ART Partai Gerindra Tahun 2012, pasal 64 ayat 2 tentang pergantian pengurus partai. Di pasal ini, mekanisme tidak sesuai,” terang Andri Fidal.
Di dalam AD/ART tersebut dicantumkan pasal (1) Dewan Pimpinan Daerah, penyempurnaan atau penggantian pengurus kecuali DPD diputuskan melalui rapat pleno DPD, selanjutnya kepemimpinan pusat untuk ditetapkan dan disahkan Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan dewan pembina.
“Sedangkan di pasal (2) dijelaskan untuk Dewan Pimpinan Cabang, penyempurnaan atau penggantian pengurus kecuali ketua Dewan Pimpinan Cabang diputuskan melalui rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang, direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Daerah, selanjutnya diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat untuk ditetapkan dan disahkan DPP atas persetujuan Dewan Pembina. Bertolak dari AD/ART organisasi tersebut, SK yang telah dikeluarkan kemaren, dipertanyakan keabsahannya karena tidak sesuai AD/ART Partai Gerindra,” terang Andri
Dewan Penasehat Partai Gerindra Kota Bukittinggi Syafrizal menegaskan munculnya DPC Partai Gerindra Bukittinggi yang baru membuat para kader dan seluruh masyarakat pendukung menjadi galau dengan Gerindra saat ini.
“Saya sangat menyesalkan atas kejadian ini. Apakah harus terjadi seperti ini pergantian kepengurusan partai,” terangnya.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Bukittinggi akan mempertanyakan dengan mengirim surat terkait tindakan-tindakan yang telah dilakukan DPP.
“Saya pikir tindakan yang diambil oleh DPP sangat-sangat tidak mengacu ke AD/ART kepengurusan Partai Gerindra,”tegasnya.
Sementara itu Ketua PAC Partai Gerindra Guguk Panjang Kota Bukittinggi Eril Anwar yang hadir saat itu menambahkan, saat ini Kantor Sekretariat DPC Partai Gerindra Bukittinggi masih di Jalan Sudirman.
“Mengapa SK itu tidak sampai kepada kami. Artinya, terbit SK dari DPP Partai Gerindra tersebut otomatis akan berakibat menggerus keberadaan Partai Gerindra sebagai partai pemenang di Bukittinggi, Padahal kami seluruh PAC masih solid, termasuk seluruh pengurus partai. Kami bukan saja mengurus perseorangan tapi keberadaan Partai Gerindra di Bukittinggi,” terangnya
Sementara itu, Herman Sofyan, Kader Gerindra Bukittinggi yang juga Ketua DPRD Bukittinggi mempertanyakan turunnya SK DPP Partai Gerindra yang diterbitkan terkait Pengurus DPC Partai Gerindra Bukittinggi . SK diserahkan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat Andre Rosiade, Jumat (24/7).
“Kita dalam berpartai ada tatanan etika, sopan santun dan mekanisme partai yang harus kita jalankan dan taati. Terkait kondisi yang telah terjadi kemaren, jangan menjadi polemik besar nanti,” pungkas Herman.
Terpisah, pada hari Minggu (26/07/2020) Jubir Erman Safar Maryuli Apindo didampingi Dedi Candra ketika dikonfirmasi mengatakan jika ada persoalan di suatu partai, itu merupakan masalah internal partai.
“Meskipun ada yang janggal, bisa diselesaikan dengan cara kepartaian bukan diumbar ke publik. Kalau persoalan internal, kita selesaikan secara internal. Terkait asli atau tidaknya SK yang dikeluarkan tersebut, mungkin rekan-rekan wartawan bisa menilai,”ujar Pindo.
Tidak pantas seorang Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat Andre Rosiade akan memberikan surat abal-abal.
“Itu kan tidak mungkin pejabat dan ketua DPD akan memberikan SK tanpa ada keesahannya,” pungkas Pindo.
Mungkin siap hari raya idul adha, dalam waktu dekat ini, Bapak Erman Safar sebagai Ketua DPC Gerindra yang baru akan melakukan konsolidasi partai. Kita akan undang kader dan pengurus partai baik yang lama maupun yang baru, jelas Pindo sore itu kepada beberapa orang wartawan disalah satu cafe di Bukittinggi (Baron)