Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera merespon soal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diundang dalam acara PDIP beberapa waktu lalu.
Menurut Kapitra Ampera, itu hal biasa dan tidak perlu didramatisir karena hanya sebatas romantika biasa, hingga menyebabkan anggapan seolah-olah ada konflik internal di PDIP
“Itu tidak perlu didramatisir soal diundang tidak diundang itu. Sebetulnya tidak ada permasalahan apa-apa, dan itu tidak dianggap sebagai suatu polemik dan konflik,” kata Kapitra Ampera saat menjadi narasumber di program Dua Sisi TV One, bertajuk: Seteru Puan-Ganjar: Siapa Pilihan Mega? pada Kamis, 27 Mei 2021.
Dalam kesempatan itu, Kapitra Ampera menegaskan bahwa kondisi internal PDIP baik-baik saja, karena yang membuatnya menjadi ribut hanyalah pengamat dan media.
“Saya rasa nggak ada apa-apa di PDIP, yang ribut itu kan cuma media dan pengamat aja. Di PDIP tenang-tenang aja, nyaman – nyaman aja, tidak ada yang tersingkirkan, tidak ada yang merasa superioritas, semua berjalan seperti biasa,” sambungnya.
Menurut Bacaleg DPR RI Dapil Riau 2 itu, bahwa apa yang terjadi beberapa waktu lalu antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani hanyalah bentuk romantika di PDIP.
“Apa yang terjadi itu bentuk romantika di PDIP, karena agar Mas Ganjar lebih keras lagi kerjanya, lebih fokus lagi kerjanya untuk masyarakat, dan menuntaskan amanah yang diberikan padanya,” katanya.
Kapitra Ampera juga menegaskan bahwa Ganjar Pranowo dan Puan Maharani adalah kader-kader terbaik yang dimiliki PDIP.
Oleh karena itu, menurutnya, keduanya memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri atau dicalonkan ke level yang lebih tinggi.
“Mbak Puan maupun Mas Ganjar, ini kader-kader terbaik PDIP. Mereka ini secara individu punya hak yang sama ke level yang lebih tinggi atau katakanlah untuk dicalonkan, dan di PDIP ada rule of game,” tutur Kapitra Ampera.
Meski demikian, Kapitra Ampera menjelaskan bahwa di PDIP kewenangan tersebut berada sepenuhnya di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Maksudnya hak pribadi, semua orang itu kan berhak mencalonkan diri atau dicalonkan, tetapi kalau di PDIP kan punya SOP dan rule of game sendiri, dan amanat kongres menyerahkan itu ke Ketua Umum,” kata Kapitra Ampera.
“Di PDIP dan amanah kongres jelas, semuanya diserahkan ke Ketua Umum. Ketua Umum lah yang menyeleksi, tentu dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan,” sambungnya.
Oleh karena itu, Kapitra Ampera kembali menegaskan bahwa kondisi internal PDIP baik-baik saja dan tidak ada yang namanya konflik tajam atau melebar.
“Jadi saya pikir, PDIP sampai saat ini tidak ada konflik yang tajam dan melebar. Apa yang terjadi cuma romantika dan dinamika yang lumrah,” ucapnya.
“Jadi kita aja yang di luar, pengamat, media, yang mencoba membawa ini menjadi suatu yang dramatis, sehingga seolah-olah ada konflik di PDIP, padahal tidak ada konflik,” ujar Kapitra Ampera.***