BUKITTINGGIPOS.COM- Debat kandidat Pilkada Bukittinggi di salah satu hotel berbintang pada hari Sabtu, (14/11) malam, yang mana disiarkan secara langsung melalui layanan streaming TVRI, dan juga di Areal loby hotel juga di sediakan TV untuak siaran langsung yang disaksikan oleh team pendukung terkait berjalannya debat.
Wartawanpun untuk masuk kedalam ruangan debat di batasi, dan harus pakai ID Card yang telah di sediakan oleh KPU, didalam ruang Debat di LT 2 Hotel malam itu tetap menjalankan Protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat, dan pihak yang diizinkan hadir di lokasi debat sangat dibatasi jumlahnya.
Dari pantauan Rakyat Sumbar di lokasi malam itu Debat Publik putaran pertama Pilkada 2020 di Kota Bukittinggi berlangsung malam minggu itu sangat sengit, didalam debat para kandidat saling serang beradu gagasan dan program, dan menyampaikan visi dan misinya kedepan untuk kemajuan kota Bukittinggi.
Ada enam sesi yang di debatkan dalam debat pertama, yang paling menarik terkait pencabutan tentang perwako 40 dan 41 tentang restribusi pasar.
Dalam pertanyaan yang disampiakan pasangan Ramlan Nurmatias dan Syahrizal melontarkan pertanyaan kepada pasangan no urut 2 Erman Safar dan Marfendi, lontaran Ramlan ” saya dengar jika pak Erman Safar terpilih menjadi walikota Kota Bukittinggi nanti akan mencabut perwako 40 dan 41, untuk membangun kota Bukittinggi ini kita tidak bisa menonjolkan kehendak kita saja, tidak segampang itu, jadi bagaimana dasar dari pak Erman safar no urut 2 untuk mencabut perwako tersebut” lontaran pertanyaaan Ramlan ke pada no urut 2.
Dalam sanggahan No urut 2 Erman Safar menjawab pertanyaan yang disampaikan Ramlan terhadap dirinya, hal ini kita lakukan karena dilatar belakangi oleh keadaan masyarakat kota Bukittinggi saat ini, belum pulihnya perekonomian masyarakat, karena terdampak pandemi Covid-19, musibah non alam itu telah menyebabkan turunnya pendapatan masyarakat terutama kaum pedagang di kota Bukittinggi jawab Erman.
Pernah kita meninjau kelokasi rumah warga yang berada di kota Bukittinggi, perekonomiannya sangat merosot dan pendapatan mereka dari berdagang, dan keadaan berjualan saat ini jauh merosot, dan kita harus menyeimbangi bagaimana masyarakat kita di kota Bukittinggi bisa hidup makmur dan perekonomian dapat meningkat.
Intinya sekarang kehidupan ekonomi masyarakat terus menurun. Karena itu kami akan menghapus dan merevisi kebijakan yang membebani pedagang selama pandemi. Kami juga akan mendorong pertumbuhan BUMD untuk mengembangkan usaha sehingga menghasilkan PAD baru, jelas Erman Safar.
Sedangkan sanggahan jawaban tersebut di tambahkan oleh calon wakil dari no urut 2 Marfendi di selang waktu yang disediakan hanya dua menit, masalah teknis bagaimana mencabutnya akan dibicarakan secara bersama-sama. Akan kami cermati sesuai aturan yang ada, pungkasnya.
Debat yang sengit per sesi, ketiga para Calon Wali Kota saling menyampaikan pertanyaan yang demi kemajuan kota Bukittinggi kedepannya dan untuk memperlihatkan mutu kepemimpinan masing masing kandidat untuk mengambil simpatisan masyarakat kota Bukittinggi.
Sanggahan Ramlan menanggapi jawaban yang disampaikan Erman safar, kebijakan yang dibuatnya tersebut, tidak bisa dicabut begitu saja, karena ada regulasi yang harus dipatuhi oleh pemerintah tidak semudah itu sanggah Ramlan.
Lanjut Ramlan dalam durasi 2 menit setiap pertanyaan dan sanggahan yang di berikan oleh moderator ” indak bisa bak kato awak sajo di pemerintahan, karano Beko bisa ado Laporan LKPD yang disampaikan ke BPK mengatakan ada temuan. BPK sudah perintahkan untuk meninjau retribusi pasar yang terlalu rendah. Ini bisa jadi masalah, ada aturan main yang harus dijalankan, di pemerintahan itu, kata Ramlan.
Lanjut Ramlan “Sebelum duduk dulu saya sama dengan Pak Erman Safar, rasanya ingin membalikkan Bukittinggi. Tapi setelah masuk ke pemerintahan harus ikut aturan, tidak bisa asal utak-atik saja seperti ini,” tegas Ramlan dalam sanggahan pada malam itu.
Setelah habis dua menit moderator memberikan kesempatan untuk Erman Safar untuk menyanggah tanggapan Ramlan Nurmatias tersebut. Menurut Paslon Nomor Urut 2, pihaknya tegas akan memperjuangkan aspirasi pedagang namun dengan tetap berpedoman pada ketentuan hukum katanya.
“Kalau membuatnya bisa, tentu mencabutnya juga bisa. Kami berkomitmen seluruh kebijakan yang membebani akan kami cabut. Kami carikan jalan sesuai perundang-undangan. Dasarnya ada. Kesejahteraan masyarakat. Apapaun harus dilakukan untuk itu,” pungkasnya dalam jawaban sanggahan dari Ramlan
“Kami pernah mendatangi rumah warga, pilihan hidupnya adalah berdagang atau tidak makan. Kami prihatin sekali. Semangat mensejahterakan inilah yang mendasari kami untuk mendengarkan aspirasi masyarakat,” pungkas Erman Safar.
Sementara itu dari pantauan lapangan dalam debat pertama Ketua KPU Bukittinggi Heldo Aura tidak hadir.
Ketika Komisioner KPU Bukittinggi Donny Syahputra usai acara ketika diwawancarai mengatakan memang ketua untuk debat pertama ini berhalangan hadir, karena ada urusan persiapkan Pilkada untuk memperketat pengawasan surat suara, dan pertemuan ketua sekarang di Surabaya, tapi di debat kedua nanti yang mana akan berlangsung 29 November mendatang ketua hadir pungkasnya.
Lanjut Donny, Tema debat yang berlangsung 2 jam menyampaikan aspirasi oleh kandidat dalam memajukan kota Bukittinggi dalam sektor ekonomi, kesejahteraan sosial, agama dan budaya.
Debat ini sambung Dony, untuk menyampaikan Profil visi dan misi 3 pasang kandidat Ramlan Nurmatias-Syahrizal, Erman Safar-Marfendi dan Irwandi-David Chalik dan sekaligus sebagai edukasi terhadap masyarakat kota Bukittinggi (Baron)