BUKITTINGGIPOS.COM – Dalam menyongsong Pilkada Bukittinggi 9 Desember mendatang’ Tiga pasangan calon Walikota dan wakil walikota telah melakukan pencabutan nomor urut untuk paslon masing masing.
Acara digelar di Auditorium pustaka bung Hatta Gulai bancah Bukittinggi kamis 24/9-2020.
Sidang yang dilaksanakan itu tetap mengutamakan protokol kesehatan Covid19 dan tidak dibenarkan membawa masa,hanya tim khusus dari paslonnya saja.
Adapun hasil pencabutan nomor urut itu ditetapkam KPU yaitu sebagai urutan 1 paslon Ramlan-Syahrizal,nomor 2 Erman Safar-Marfendi dan nomor 3 paslon Irwandi-David Chalik.
Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara menjelaskan bahwa pengamanan dalam situasi zona merah covid19 sudah sesuai dengan standard yang diterapkan oleh maklumat Kapolri demi mencegah klaster virus covid19 agar bisa diredam.
“Pengamanan dengan jumlah 313 gabungan dari TNI dan POLRI dan dibantu dari satuan SSK Brimob Polda Sumbar serta SSP Tingkat pleton Sumbar dengan pada Ring 1,2,3 dan 4.” Urai Dody.
‘Alhamdulilah himbauan kami kepada setiap pasangan calon dan tim suksesnya untuk tidak melaksanakan arak arakan terlaksana dengan baik’ujar Dody
Terkait dengan beredarnya surat KPU No.13 /2020 yang ditanda tangani pada23 September 2020 tentang pemilihan Gubernur/wakil gubernur disitu ada diatur perubahan ,karena adanya pembatasan diruang acara.
Demi terlaksananya pembatasan dari tim sukses,Bawaslu,KPU dan wartawan dalam menjaga protokol kesehatan covid19.
‘Kami akan melakukan operasi Yustisia terkait kalau ada pelanggaran dari masyarakat.tandasnya
Sementara itu walikota Bukittinggi petahana H.Ramlan Nurmatias berpasangan dengan Syahrizal yang mendapat nomor urut 1 mengaku senang.
“Yang mana kalau sang juara itukan nomor satu selain itu angka menunjukkan langkah awal untuk bekerja.tuturnya.
Ramlan menghimbau bagaimana para calon melakukan pencerdasan politik yang benar kepada masyarakat agar paham dan mengerti kepada tiga paslon masing masing itu.
Pada kesempatan itu paslon nomor 3.Irwandi Dt.Batujuah – David Chalik yang berhasil diwawancarai media ini menyampaikan rasa syukur bahwa ini adalah merupakan filosofi jika mengambil kiasan gabungan dari kekuatan masyarakat Bukittinggi.
‘Artinya kami memiliki semangat bersama untuk Bukittinggi semua komponen masyarakat diharapkan bisa terlibat dalam kemajuan dan pembangunan Bukittinggi.sebut David Chalik.
‘Kami bukan untuk jadi penguasa tapi pelayan masyarakat.”ungkap Irwandi.(nas)
