BUKITTINGGIPOS.COM –Dalam rangka Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Guru Disabilitas dalam Rangka Pengembangan Metode Pembelajaran Sistem Reproduksi Pada Kelompok Tuna Rungu Organisasi Gerkatin Kota Bukittinggi, pada (20/7) Stikes Yarsi Sumbar Bukittinggi adakan diskusi singkat (Focus Group Discussion) di SD Al-Azhar kota Bukittinggi. FGD ini dihariri Oleh Dinas Sosial , Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Sumbar beserta seluruh Kepala SLB, dari, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dan Selain Gerkatin juga hadir seluruh Organisasi di Lingkungan Kelompok Disabilitas. Undangan khusus dihadiri oleh Bapak Dedi Vatria yang sering menjadi motivator bagi kelompok disabiltas.
Yossi Fitrina menyebutkan, Kegiatan ini terselenggara berkat hibah Kemenristekdikti yang dimenangkan oleh Tim LPPM STIKes Yarsi ; Yossi Fitrina (Ketua), Nentien Destri dan Yellyta Ulsafitri (Anggota) ketika ditemui di acara diskusi tersebut. Diskusi tersebut dilaksanakan dalam rangka akan diadakan kegiatan pelatihan selama dua hari dari 24-25 Juli mendatang terkait pendidikan reproduksi pada kelompok tuna rungu, ungkap Yossi.
Seterusnya kegiatan ini kita angkat, karena ketidak tahuan mereka tentang hal terebut, merekan menganggap sesuatu yang tabu bagi mereka, seperti yang kita lihat tadi, melihat gambar saja mereka sudah tutup mata. Dengan demikian (melalui guru) kami mengenalkan kepada mereka tentang alat alat reproduksi dan rasiko apa yang berakibat terhadap mereka jelas Yossi.
STIKes Yarsi akan mengundang para guru disabilitas, sebanyak 15 orang dari 7 sekolah SLB yang ada di Bukittinggi ditambah beberapa organisasi yang peduli terhadap tuna rungu yang berada di kota Bukittinggi, dan natik usaai diskusi ini kita akan adakan pelatihan atau workshop pada tanggal 24-25 juli mendatang dan Siswa Tuna Rungu pada saat kegiatan praktikal bagi guru peserta pelatihan.
Sementara itu Dedi Patria komisi I dari DPRD kota Bukittinggi yang menghadiri giat saat itu mengucapkan terima kasih kepada Stikes Yarsi yang telah mengisi peluang -peluang kosong, saat ini solusi untuk tuna rungu bagaimana dalam reproduksi. Beliau berjanji akan tetap berusaha menjadi motivator terbaik dalam setiap momen hebat ini.
Diharapkan ini menjadi motivasi kepada lembaga kampus yang lain, mari sama-sama peduli bagi sahabat desabilitas, mari sama membantu mereka jika seluruh stacholder kota memberikan bantuan dan perhatian terhadap mereka tentu beban kita menjadi ringan terangnya.
Lanjut Dedi, di Bukittinggi ada 7 sekolah SLB diantarnya SLBN 1 Bukittinggi, SLB Al-Azhar, SLB Autisma Permata Bunda, SLB Al -Ikhlas SLB Karakter Mandiri, SLB Restu Ibu SLB Autisma YPPA dan ada organisasi pertuni ada organisasi Gerkatin dan organisasi PDI.
Sesuai pendataan sesuai KTP Bukittinggi tapi belum tuntas diperkirakan anggota Disabilitas berjumlah sekitar 400 hingga 500 orang, akan tetapi berdasarkan dari 7 sekolah itu jumlah desabilitas lebih kurang 700 orang pungkasnya
Kemudian Kadis sosial Linda Faroza mengatakan giat pelaksanaan kegiatan ini kerja sama antara Stikes Yarsi Bukittinggi dengan pemerintah kota Bukittinggi dibawah dinas Sosial.
Disabilitas ini mempunyai keterbatasan fisik,mental, intelektual dalam waktu yang lama Yanga mana berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan Yang mana menyulitkan untuk beradaptasi penuh dan efektif.
Selama ini kita juga telah mengadakan pelatihan kepada penyandang cacat yang berada di Bukittinggi, dengan menggunakan anggaran dana hibah dari Pemda kepada dinas sosial, dan dan ini tentu kita bagi dalam kegiatannya sesuai kebutuhan pungkas Linda.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru disabilitas dalam rangka pengembangan metode pembelajaran sistem reproduksi pada pada kelompok tuna rungu organisasi gerkatin kota Bukittinggi, kedepannya bagi tuna rungu tidak ada bedanya dengan yang normal, mereka harus bisa sesuai apa yang dikerjakan oleh manusi yang normal pungkasnya (Baron)