BUKITTINGGI – Alat pelindung diri ( APD ) menjadi kebutuhan utama dalam menghadapi wabah pandemik COVID -19 terutama bagi para tenaga medis saat ini. Sayangnya, ketersediaan akan APD ini masih sangat terbatas.
Menyadari kebutuhan tersebut serta dalam rangka mendukung keselamatan dan keamanan Tenaga Medis sebagai garda terdepan dalam memerangi Covid-19, Seorang Pemuda di Bukittinggi, Ahmad Fakhri bersama bersama unit usahanya Aluih Kreasi, memproduksi kebutuhan APD berupa baju Hazardous Material (Hazmat) dan masker.
Pemuda berkacatama yang juga aktif dikegiatan sosial masyarakat di Bukittinggi ini menyatakan dirinya bersama beberapa rekannya mencoba membantu tim medis yang saat ini benar benar membutuhkan APD untuk penanganan wabah covid-19
“Jadi begini, sebenarnya kenapa kami memproduksi APD hazmat. Beberapa hari kemarin, teman-teman relawan dan medis kesulitan untuk mencari APD yang dibutuhkan, khususnya hazmat. Kalaupun ada, harus PO dari luar kota dengan alokasi waktu sekitar satu sampai dua minggu, belum lagi estimasi di perjalanan. Jikapun ada, harganya yang tidak realistis dan sangat mahal ” jelas Fakhri Sabtu (11/4 ).
Fakhri menuturkan, akhirnya ia dan team memutuskan agar di workshopnya tersebut difokuskan untuk memproduksi APD untuk membantu penyediaan logistik bagi teman-teman relawan atau donatur yang mau menyumbang, termasuk juga untuk puskesmas serta Rumah Sakit di Bukitinggi dan sekitarnya.
” Niat kami ingin memudahkan dan memurahkan agar keperluan-keperluan APD terjangkau hingga masalah kedaruratan saat ini segera bisa terpenuhi,” jelas Fakhri.
Fakhri pun menegaskan, ia memproduksi APD tidak berorientasi pada keuntungan. Melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan pakaian medis di Bukittinggi dan sekitarnya.
” Alhamdulillah semangat kami, hanya kerja kemanusiaan. Kalau capek, iya. Tapi kondisi sekarang menuntut untuk bekerja lebih, saat ini sudah ada pesanan dari RSUD disalah satu daerah di Sumatera Barat yang memesan sekitar 100 APD ” sebutnya .
Fakhri menyebut, dalam pemilihan bahan APD tersebut, berulang kali dirinya berkonsultasi kepada beberapa dokter, untuk menguji ketahanan, kenyamanan, fungsi secara medis, dan kelayakan penggunaannya.
“Jadi APD yang diproduksi di kami insyaAllah sudah sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan medis. Sejak awal kami memproduksi. Hazmat yang tersedia dalam dua model, yakni model sambung dan model pisah antara baju dan celana menggunakan bahan baku spunbond 75 gsm, sesuai standar kesehatan,” tegasnya.
Fakhri yang berusaha dan memproduksi APD di Jalan Soekarno Hatta dibelakang Koramil Mandiangin Bukittinggi inipun berharap, dalam hal ini pemerintah dapat mendukung bersinergi dengan unit unit konveksi lokal bahu membahu memerangi musibah ini bersama.(alfatah)