BUKITTINGGI – Dokter dan tim medis lainnya adalah pahlawan terdepan yang bekerja extra keras hingga bahkan diantara mereka mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan pasien corona.
Diantara tim tenaga medis yang menangani covid 19 di Bukittinnggi dan selalu tampil memberikan informasi terbuka kepada masyarakat adalah dr. Deddy Herman , Sp.P (K), FCCP, FAPSR, MCH . Dokter spesialis penyakit paru ini juga adalah Wakil Ketua Satgas Covid 19 RSAM ( Rumah Sakit Achmad Muchtar ) Bukittinggi yang akhir akhir ini viral karena rekaman videonya saat mengunjungi anak sulungnya dari luar rumah dan membantu sang anak menghafal ayat Al-Quran.
Dokter kelahiran Padang 07 Desember 1973 itu menceritakan beragam suka duka selama menangani pasien covid 19 yang dipusatkan di RSAM dari kebutuhan tim medis akan Alat Pelindung Diri ( APD ) hingga pengorbanan meninggalkan istri dan dua orang buah hatinya selama melakukan tugas mengurusi pasien di Rumah Sakit.
” Kami para dokter dan tim medis lainnya juga manusia biasa, terkadang kami juga stres, saya pribadi selalu berusaha melawannya dengan cara sholat,mengaji dan menonton tayangan flora flauna ” tutur Dokter Deddy.
Ia juga menjelaskan beban terberatnya dalam fikirannya saat stres adalah fikiran akan bagaimana nasib anak anaknya jika ia wafat dalam pekerjaannya saat ini .
” Saya tidak bisa membayangkan bagaimana istri dan anak anak jika saya wafat nanti, saya terus berusaha kuat dan ikhlas demi mereka semua, terlebih kemaren anak bungsu saya yang baru berumur 15 bulan suhu badannya panas sekali hingga 40 derajat, setelah si Rapid Test Alhamdulillah negatif, Sebagai seorang Ayah tentu hati ini susah disaat anak juga sakit ” Lirih Dokter Deddy.
Dokter yang dikenal ramah itu menutup dengan harapannya agar semua tim medis, pemerintah, wartawan ,dan semua orang yang terlibat dengan usaha antisipasi penyebaran covid 19 untuk selalu dilindungi Allah Azza wa Jalla .
” Semoga kita semua dimudahkan, panjang umur, diberkahi rezeki dan selalu bermanfaat untuk Ummat ” Harapnya.
Upaya antisipasi virus dan penyakit hendaklah menjadi tugas kita bersama , bukan hanya pemerintah dan tim medis, tetapi kita sebagai warga masyarakat juga harus proaktif ,salah satu cara adalah dengan social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran wabah .(alfatah)