Harga Melonjak, Petani Cabe Rawit Mulai Tersenyum Manis

BUKITTINGGIPOS.COM, AGAM –  Petani Lado Kutu (Cabe Rawit.Red) di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Senin 29 Juni 2020, mulai tersenyum manis.

Mengingat, harga jual Lado Kutu mulai melonjak tajam. Bila sebelumnya harga jual petani hanya berkisar Rp 10.000-15.000 perkilogram, kini naik dikisaran Rp 20.000-24.000 perkilogram.

Rismawati, ibu muda Dua anak ini tampak tersenyum ketika menimbang hasil panen Lado Kutu miliknya di Pasar Tradisional Baso, Kabupaten Agam, Senin 29 Juni 2020 pagi.

Meski tidak banyak, namun petani muda ini merasa puas karena harganya naik. Biar jumlah kilonya sedikit, tetapi hasilnya lumayan. Bila dibanding sebelumnya, jumlah kiloan hasil panen banyak tetapi hasilnya sedikit, karena harganya murah.

“Alhamdulillah. Kita bersyukur bali (harga) jual hasil pertanian seperti Lado Kutu saat ini sudah mulai kembali naik. Ia, tadi saya jual sekilo Rp 20 ribu. Kalau sebelumnya hanya berkisar Rp 10-15 ribu,” sebut Rismawati senang usai menerima uang hasil panen Lado Kutu.

Disampaikannya, sejak terjadinya wabah virus corona di Indonesia termasuk Kabupaten Agam, secara tidak lansung jelas berdampak terhadap daya jual harga produksi pertanian masyarakat. Bahkan, menurut ibu muda yang sudah bergelut dibidang pertanian sejak kecil ini, cenderung merosot.

“Ia, karena virus corona ini hasil produksi pertanian masyarakat di jual cenderung murah. Baik Lado Kutu ataupun Lado Merah, dan hasil tani lainnya. Mudah-mudahan kedepan semakin membaik dan situasi kembali normal seperti dulu lagi,” harapnya. (khatik)

x

Check Also

Soal Kenaikan Tarif PPN Jadi 12%, Dampak Sosial dan Ekonomi Perlu Jadi Perhatian

Pemerintah menaikkan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%. Aturan ini efektif berlaku per 1 Januari 2025. Kenaikan ...