Cara budidaya lebah madu, panduan lengkap dari awal hingga siap panen.
Budidaya madu kini menjadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Karena madu yang dihasilkan kaya manfaat untuk kesehatan.
Peluang bisnis lewat budidaya lebah madu sangat menjanjikan. Tidak seperti cara-cara tradisional yang kita kenal, kini budidaya lebah madu bisa dilakukan dengan pola modern bahkan bisa dilakukan di sekitar pekarangan rumah.
Perlu diketahui, tidak semua lebah madu bisa dibudidayakan, beberapa jenis lebah madu yang sering dibudidayakan seperti lebah jenis Cerana, Dorsata, Florea, dan Mellifera.
Di Indonesia, lebah jenis Apis Mellifera paling populer untuk dibudidayakan. Bahkan, kini sudah banyak dijual lebah jenis ini lengkap dengan sarangnya, sehingga proses budidaya madu akan lebih mudah untuk dilakukan.
Cara budidaya lebah madu, panduan lengkap dari awal hingga siap panen
Persiapan Rumah Lebah Madu
Budidaya lebah madu dimulai dari persiapan kandang atau rumah lebah, sebagai tempat utama untuk koloni lebah tinggal dan mengembangkan sarangnya.
Secara umum, ada dua jenis rumah lebah yang bisa dipakai dalam membudidaya lebah madu. Pertama adalah rumah lebah tradisional atau sederhana, dan rumah lebah modern.
Rumah lebah madu sederhana dapat dibuat dari glodok bambu petung. Bambu dianggap cocok untuk dijadikan sebagai rumah bagi lebah madu tradisional, karena memiliki diameter yang tergolong besar, yakni sekitar 20 hingga 25 cm.
Bambu yang digunakan tetap tertutup di bagian pinggirannya dan buatlah 2 hingga 3 lubang pada salah satu sisi tutup bambu, sebagai sarana untuk keluar masuknya lebah madu.
Bambu rumah lebah juga diiris pada bagian atas agak ke bawah untuk memudahkanmu membuka, mengecek dan memanen sarang lebah madu.
Pada pintu bukaan itu, ikat menggunakan kawat dan tali dari karet. Setelah bambu rumah lebah siap, digantungkan pada pohon yang terdapat di kebun atau di sekitar belakang rumah. Posisi peletakan rumah agak miring sekitar 60 derajat.
Sedangkan untuk rumah lebah madu modern dibuat berbentuk kotak seperti peti yang terbuat dari kayu atau papan.
Pada bagian atas peti kayu dibuat lebih lebar dari bagian dasarnya sehingga dinding terpasang miring.
Bagian atas peti ditutup dengan bilah-bilah kayu kasar atau bambu lebar kurang lebih 3 cm yang disejajarkan.
Bentuk rumah lebah ini dikembangkan menyesuaikan dengan kebiasaan hidup lebah madu, yang selalu membuat sarang dengan sejajar dengan yang sama,
Lebah madu selalu membuat sarang dari tempat paling tinggi dan melebar kemudian mengecil ke bagian bawah di dalam rumah sarangnya.
Persiapan Sarang Lebah Madu
Setelah rumah untuk lebah madu selesai, pada tahap selanjutnya yakni mempersiapkan sarang lebah madu.
Kita bisa meletakkan 2 hingga 3 baris kayu yang berbentuk seperti bingkai persegi empat yang sudah dilengkapi dengan jaring kawat.
Bingkai ini kemudian diletakkan di dalam rumah lebah madu, dan dilapisi dengan royal jelly, agar ratu lebah dan kawanan lebah lainnya lebih nyaman untuk mendiami tempat itu.
Memilih Bibit yang Unggul
Pada tahapan selanjutnya, kita akan memilih bibit lebah yang unggul. Adapun jenis lebah dengan tingkat produksi madu yang banyak adalah jenis mellifera atau cenara.
Pada tahap ini, ratu lebah yang sudah dipersiapkan diletakkan pada bingkai yang sudah disiapkan tadi, secara. Dengan begitu, para lebah pekerja dan lebah jantan dengan sendirinya akan mengikuti si ratu lebah dan akan mengerumuni bingkai.
Kita bisa memperoleh ratu lebah beserta koloninya dari petani lebah yang sudah banyak dijual di pasaran. Ratu lebah yang dijual juga cenderung jinak dan tingkat keagresifannya sudah menurun.
Setelah 2 hari, perlahan kita dapat melihat sarang lebah sudah mulai membentuk sel-sel. Pada tahap ini, kita sudah bisa melepaskan ratu lebah agar pembuatan sarang bisa lebih optimal dan ukuranya lebih besar.
Selain itu, kita juga harus memberikan makanan tambahan kepada para koloni lebah, seperti cairan madu atau royal jelly.
Perawatan Lebah Madu
Sementara itu, pada tahapan perawatan rumah lebah, penting untuk diperhatikan bahaya serangan hama. Adapun jenis hama yang bisa mengganggu rumah madu adalah semut.
Jika ada semut yang mengganggu, biasanya ada sarang di sekitar rumah lebah yang kita tempatkan. Maka jauhkan sarang lebah ke tempat yang lebih aman.
Jika kita menggunakan rumah modern seperti model kenya, pada kaki rumah lebah bisa kita beri air agar semut tidak naik ke rumah lebah.
Jika kita ingin memindahkan kandang lebah, lakukan pada malam hari karena pada saat malam lebah tidak cukup aktif dan tidak agresif.
Jika menemui lebah yang sakit, tampak tidak bisa terbang, diserang oleh koloni lainnya dan terlihat cacat maka segera dipisahkan dari koloni lebah, jika tidak maka akan menular pada lebah lainnya.
Untuk pemberian makan tambahan, berikan gula bercampur air di dekat sarang lebah. Cairan gula itu diletakkan dalam wadah seperti mangkuk kecil untuk pasokan makanan tambahan.
Penggembalaan Lebah Madu
Selanjutnya, kita perlu melakukan penggembalaan lebah madu agar produksi madu yang dihasilkan optimal. penggembalaan dapat dilakukan dengan cara kita menyiapkan taman bunga di sekitar penangkaran lebah.
Tanaman-tanaman bunga yang bisa kita tanam seperti bunga mawar, bunga matahari dan bunga sepatu.
Semakin banyak tanaman bunga akan semakin baik, hal ini akan mempengaruhi banyaknya hasil madu yang kita peroleh.
Selanjutnya adalah tahapan pemanenan. Sebelum melakukan pemanenan yang harus kita persiapkan adalah pakaian berani lebah yang tebal dilengkapi masker pelindung wajah dan kepala, sarung tangan, dan catut atau bilang yang berfungsi untuk mengambil bingkai sarang lebah.
Masa Panen
Masa panen sarang lebah bisa kita lakukan setelah 40 hari sejak pertama kali ratu lebah diletakkan didalam rumah.
Selain itu gunakan alat pengasapan untuk mengusir lebah sementara waktu, kita bisa mengambil bingkai atau sisiran yang sudah dipenuhi sarang lebah madu.
Seperti itulah cara budidaya madu lebah dari awal hingga siap panen.
Semoga video ini memberikan banyak bermanfaat, menambah wawasan kita semua dan menjadi gagasan baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.***