Bank Riau Kepri Selangkah Lagi Menuju Bank Syariah

BUKITTINGGIPOS.COM, PEKANBARU – Proses konversi atau perubahan PT Bank Riau Kepri menuju Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah), kini tinggal selangkah lagi. Seluruh dokumen dan persyaratan pendukung telah terpenuhi, termasuk dokumen perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga dalam waktu dekat ini perubahan bank dari konvensional ke sistem perbankan syariah, ditargetkan segera terealisasi.

“Semua sudah siap, tinggal selangkah lagi Bank Riau Kepri menjadi perbankan syariah. Seluruh proses administrasi dan kelengkapan dokumen perizinan juga sudah tuntas. Tinggal nunggu izin persetujuan dari OJK ,” ungkap DR. Andi Buchari, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri (Bank Riau Kepri) saat presentasi dan wawancara penjurian “TOP BUMD Awards 2022” yang diselenggarakan salah satu majalah bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (I-OTDA) yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu.

Sesuai ketentuan, selain perizinan, OJK menjalankan mandat undang-undang untuk mengawasi dan mengembangkan sektor jasa keuangan, termasuk di dalamnya industri jasa keuangan syariah.

Sebagai institusi pengawas, OJK juga telah mempersiapkan prasarana, terutama terkait kewenangan untuk pengawasan sesuai peraturan-peraturan yang dan juga prinsip kehati-hatian, khususnya bagi industri jasa keuangan syariah.

Menurut Andi Buchari, sebelum izin dikeluarkan, OJK akan melakukan validasi akhir atau pemeriksaan on the spot bagian akhir dari proses konversi ini ke Syariah. Pihaknya optimis karena semua sudah terpenuhi, izin konversi BRK Syariah bisa keluar dalam waktu dekat ini.

“Pada April 2021 seluruh dokumen perizinan telah disampaikan ke OJK dan saat ini insya Allah tinggal menunggu terbitnya izin. Untuk kesiapan operasional, kami juga telah melakukan serangkaian upaya persiapan dan peningkatan kinerja sesuai prinsip syariah dengan membangun kultur dan kemampuan yang lebih baik bagi seluruh jajaran SDM.”

“Saya optimistis, tahun ini BRK Syariah dapat segera terwujud. Kami mohon dukungan semua pihak agar proses konversi ke Syariah ini berjalan lancar,” ujar Andi Buchari didampingi tim, di antaranya Edi Wardana-Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan, Arni Rahmita-Pinbag Perencanaan Strategis, Berry Rahmat -Perencanaan Strategis Bank Riau Kepri, serta Hendra Buana – Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis BRK.

Dikatakan, keputusan konvesi ke syariah ini sudah melalui kajian yang mendalam, termasuk potensi pengembangannya. Selain itu, konversi ke sistem syariah, nantinya juga tetap bisa mengakomodasi layanan perbankan bagi semua kalangan, bahkan bisa lebih mengakar dengan potensi masyarakat dan pasar yang ada.

“Kita harapkan perubahan ini bisa makin meningkatkan potensi ekonomi dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” ungkapnya di depan tim Dewan Juri terdiri (Prof.DR. Satya Arinanto/I-OTDA, DR. Trubus Rahadiansyah/ pengamat kebijakan Publik dan akademisi Trisakti, DR. Aldrin Hernawy (Dosen UNPAD-Bandung), dan moderator Ahmad Churi dari/Solusi Kinerja Bisnis).

Dalam upaya persiapan eko sistem syariah, Bank Riau Kepri telah mendirikan Sharia Digital Center yang merupakan pusat inovasi bisnis dan keuangan digital syariah BPD pertama di Indonesia. Digital Syariah Pertama #1 di Indonesia sekaligus sebagai upaya pengembangan SDM/kaum Milenial Riau dan Kepri yang memiliki talent & passion dalam usaha rintisan (start up) berbasis digital yang sesuai prinsip Syariah.

Sharia Digital Center Bank Riau Kepri menyediakan sarana dan fasilitas serta mentor di sektor teknologi finansial untuk berbagi ilmu dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah di Riau dan Kepulauan Riau.

Selain itu juga mengembangkan sistem digitalisasi produk & layanan berbasis keunikan syariah.

Dalam presentasinya yang juga didampingi tim, DR. Andi Buchari juga memaparkan banyak hal terkait visi misi serta terobosan dan inovasi yang dilakukan di tengah pandemi dan era kenormalan baru untuk menjaga dan meningkatkan kinerja bisnis.

Di antaranya, Bank Riau Kepri meluncurkan BRK QRIS (termasuk TTM – Transaksi Tanpa Tatap Muka), yang menjadi inovasi baru layanan digital perbankan BRK. Inovasi lainnya yakni pada aplikasi sistem New Mobile Banking mencakup Cash Management System (CMS), layanan Call Center, pengembangan QRIS Merchant, layanan SAMSAT Online, penerimaan pajak daerah melalui, e-commerce, Smart Card untuk nasabahPensiunan Jaminan TASPEN, serta beberapa inisiasi lain berbasias teknologi digital.

Di internal juga dilakukan inisiasi untuk sistem layanan perbankan yang lebih kompetitif dengan pengembangan sistem teknologi informasi atau berbasis digitalisasi. Terobosan lain juga dilakukan terkait bidang manajemen kinerja, bidang human capital, bidang bisnis dan pemasaran, serta terkait peningkatan GRC.

Melalui berbagai terobosan dan inovasi ini, di tengah pandemi covid-19, BRK mampu membukukan kinerja usaha yang solid dan tetap bisa meraih laba.

Disebutkan, selama tahun buku 2020, laba usaha mencapai Rp484 miliar setelah ditambah pemulihan CKPN (dibentuk pada Awal 2020/PSAK 71) Rp 189 miliar menghasilkan laba bersih sebesar Rp 673 miliar (Audited).

Sedangkan laba usaha tahun buku 2021 mencapai Rp 513 M merupakan Laba Bersih (setelah dikurangi Pajak) tanpa adanya pendapatan dari Pemulihan CKPN (sedang Finalisasi Audit KAP).

Melalui progam layanan kredit, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Riau Kepri memberikan kontribusi langsung terhadap pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Selama tahun 2021, BRK telah melakukan penyaluran KUR sebesar Rp689,7 miliar dan tahun ini (2022) rencana penyaluran KUS naik menjadi Rp 1 triliun. Dalam rangka mendukung PEN, BRK juga ikut dalam sindikasi kredit dan pembiayaan Rp 4 Triliun ke PT PNM.

Dengan sederet prestasi yang diraih di tengah konsisi pandemi ini, Bank Riau Kepri tahun ini kembali terpilih dan masuk nominasi 200 BUMD terbaik dari sekitar 1.150 BUMD yang ada di Indonesia untuk menghikuti ajang penjurian TOP BUMD Awards 2022.

Perseroan dinilai berhasil dalam mempertahankan kinerja dan layanan di tengah pandemi, bahkan bisa meningkatan kinerja operasional dan layanan, sehingga berbuah manis terhadap pendapatan di tengah era kenormalan baru sesuai dengan tema yang diangkat dalam kegiatan TOP BUMD Awards 2022 “Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD yang Berkelanjutan”.

Artinya, dari kegiatan ini diharapkan bisa mendorong dan muncul BUMD-BUMD yang selalu melakukan perbaikan pengelolaan usaha bisnisnya, untuk meningkatkan daya saing, layanan, dan kinerja perusahaan secara berkelanjutan, untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan pembangunan di daerah.

Kegiatan “Top BUMD Awards” merupakan kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik, yang dinilai berprestasi, berkinerja baik, dan telah banyak melakukan perbaikan/ improvement, serta berkontribusi besar dalam pembangunan daerah. ** (Adv)

2022-03-10
x

Check Also

Pantau Terus Bawang dan Daging Ayam, Daerah Perlu Waspadai Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru

Pemerintah daerah diminta untuk terus memantau dan mewaspadai potensi kenaikan harga pangan di wilayah masing-masing. Terutama menjelang libur Nataru 2024/2025. Menteri Dalam ...

Exit mobile version