Anak Korban Kerusuhan Wamena Dibantu Kembali Sekolah

BUKITTINGGIPOS.COM- Perantau Minang yang eksodus dari Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pasca kerusuhan September lalu, terus berdatangan di Sumbar. Sebanyak 70 perantau yang menggunakan kapal laut dari Sentani menuju Makassar, tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Minggu (6/10). Mereka mendarat secara bertahap mulai pukul 13.40 WIB sampai pukul 19.40 WIB. 

Wagub Sumbar Nasrul Abit menyampaikan, saat ini sudah sebanyak 433 perantau yang telah pulang ke Sumbar. Kemudian masih terdapat 200 perantau yang tercatat akan pulang dengan penerbangan selanjutnya. “Besok (hari ini) akan datang lagi sebanyak 39 perantau di BIM, kemudian lusanya 146 perantau dari Jayapura, sehingga total yang kemarin mendaftar pulang sebanyak 619 orang,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebanyak 300 perantau sudah membuka kios mereka kembali di Wamena. Mereka memilih tetap tinggal untuk melanjutkan usaha masing-masing di Bumi Cendrawasih itu. Terkait anak perantau yang masih berstatus pelajar, Nasrul menyebutkan, dia akan menugaskan beberapa orang staf untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pessel dan daerah lainnya untuk menerima anak-anak perantau sekolah di daerahnya. 

“Kami koordinasikan dengan pemkab setempat untuk menampung anak-anak perantau ini. Kalau siswa SD dan SMP, maka itu kewenangan bupati, sementara bagi anak perantau yang SMA sederajat, itu akan kami (Pemprov Sumbar) langsung hubungi sekolah tempat anak perantau ingin bersekolah,” ungkapnya.

Kemudian Nasrul mengimbau perantau yang ingin tinggal di kampung untuk mendaftarkan dan mencatatkan nama anak mereka, baik SD maupun SMP di Kantor Camat agar bisa dimasukkan ke sekolah terdekat. “Saya minta sekolah-sekolah nantinya jangan tanyakan surat pindah atau administrasinya terlebih dahulu, karena ini kondisi darurat. Yang paling penting, anak kita tetap bersekolah,” ujarnya.

Editor: Roy

x

Check Also

Pemkot Solok galakan pemanfaatan gang hijau untuk ketahanan pangan

Dinas Pangan Kota Solok, Sumbar menggalakkan pemanfaatan gang hijau, berupa lorong atau jalan kecil di pemukiman warga setempat untuk ditanami ...