Gula aren, selain sebagai pemanis, memiliki beragam manfaat bagi kesehatan karena kandungan nutrisinya yang lebih banyak dibandingkan jenis gula lainnya.
Gula aren berwarna cokelat gelap dan memiliki rasa manis yang pekat, terbuat dari nira atau cairan sari pati kelapa, tidak seperti jenis gula lain yang berasal dari tebu.
Tak hanya dalam bahan dasarnya, gula aren juga memikat dengan kandungan nutrisinya yang melimpah. Dibandingkan dengan gula pasir putih dan brown sugar, gula aren menawarkan kekayaan nutrisi yang lebih besar.
Gula aren mengandung beberapa nutrisi seperti kalium, zat besi, serat, magnesium, dan antioksidan, dengan kandungan lemak dan indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir, namun dalam kadar yang kecil.
Manfaat Gula Aren untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
Menjaga Kadar Gula Darah
Gula aren memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba setelah dikonsumsi.
Ini bermanfaat bagi penderita diabetes yang harus menjaga kadar gula darah tetap stabil. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya dalam mengontrol gula darah.
Mengendalikan Tekanan Darah
Kandungan kalium dalam gula aren dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun, sebaiknya asupan kalium tidak sepenuhnya dipenuhi dari gula ini karena kelebihan konsumsi gula dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti kerusakan gigi dan obesitas.
Menjaga Kesehatan Tulang
Kalium dikenal baik untuk kesehatan tulang. Studi menunjukkan bahwa asupan kalium yang mencukupi dapat membantu menjaga keseimbangan kalsium dalam tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Namun, efektivitas gula aren dalam hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Menurunkan Risiko Batu Ginjal
Kekurangan kalium dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Mencukupi kebutuhan kalium harian dapat membantu mencegah endapan kalsium di ginjal yang bisa menyebabkan batu ginjal.
Gula aren dapat menjadi salah satu sumber kalium, meskipun jumlahnya disarankan untuk tidak melebihi batas harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar 3.500–4.700 mg bagi orang dewasa.***