Seorang gadis 13 tahun di Chongqing, China menjadi viral setelah jasa membantu mengerjakan pekerjaan liburan sekolah yang ditawarkannya kepada siswa lain beredar di media sosial China. Bahkan, gadis itu mendapatkan begitu banyak permintaan untuk jasanya dan berhasil menghasilkan hampir 20.000 yuan (sekira Rp21 juta) selama liburan panjang sekolah .
Untuk mendapatkan pelanggan, gadis itu menawarkan jasanya melalui akun e-commerce milik ibunya tanpa sepengetahuan sang ibu. Dia bahkan menyertakan sampel hasil pekerjaan rumahnya sebagai bentuk testimoni bagi para pelanggan potensialnya.
Sayangnya, setelah libur sekolah berakhir, salah satu guru dari pelanggannya mengenali tulisan tangan gadis itu dan mengetahui bahwa pekerjaan rumah siswanya dikerjakan melalui pesanan jasa gadis tersebut. Karenanya, pelanggan tersebut kemudian meminta uangnya dikembalikan karena merasa tertipu, tetapi gadis yang namanya tidak disebutkan itu menolak karena dia telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga mengerjakan pekerjaan rumah pesanan pelanggan tersebut.
Pelanggan yang marah itu kemudian melaporkan akun gadis itu, yang menyebabkannya diblokir. Hal itu menarik perhatian ibu gadis itu yang kemudian menginterogasinya mengenai “bisnis sampingan” yang dilakukannya. Geram dengan kelakuan putrinya, sang ibu bahkan menyita semua uang hasil jerih payah gadis itu.
Namun, gadis itu tampaknya sama sekali tidak menyesali bisnis jasa pembuatan pekerjaan rumahnya. Dia bahkan membela diri, mengatakan bahwa tidak ada yang salah menghasilkan uang dengan keahliannya sendiri dan bahwa dia sebenarnya menghasilkan uang yang lebih besar dari ibunya.